Jumat, 25 Januari 2013

SIMPUL CINTA DI HATI INDRA

  SIMPUL CINTA DI HATI INDRA

  “I love scout, but I don’t like you Indra…” ujar seorang gadis berwajah oriental yang memandang Indra lekat-lekat. Namun sepersekian detik kemudian, ia berputar meliuk-liuk dan hilang bagai pasir di padang Sahara.
     “Argghh….. Untung cuma mimpi! Tapi kenapa mimpi itu seperti nyata?” gumam lelaki bernama Indra yang kemudian bangun dari tidurnya dan langsung bangkit menuju kamar mandi untuk berwudhu. Jam dindingnya menunjukan pukul tiga dini hari. Ia memutuskan untuk shalat malam dan langsung belajar tanpa tidur lagi, karena mimpi iti nmembuatnya sulit untuk memejamkan mata.
***
    “Nah kalo ini simpul apa coba???” ujar Indra pada gadis yang ada didalam mimpi seraya menunjukan hasil ikatanya.
    “Hem… kalo ini siy, simpul erat. Kayak gini kan?”sahut wanita bernama Riyanti itu senang.
    “Itu kamu bias. Ngapain minta siajari tali temali? Harusnya masalahj tali temali kayak gini udah kamu kuasai di penggalang. Dan sekarang kamu udah penegak bantara loh”.
    “aduh, dulu kan aku penggalang karbitan. Jumat rutin aja jarang berangkat. Jadi, untuk masalah kayak gini aku nggak begitu terampil. Makannya aku minta diajarin kamu. Nggak keberatan kan??”.
    Indra tersenyum dan menggeleng. Tanda kestkarelaannya mengajari gadis manis itu tentang tali temali. Riyanti membalas senyumannya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Membuat pandangannya tak bisa lepas sari wajah cantik itu. Rasa cinta yang timbul tenggelam dalam hatinya. Rasa cinta yang ia sendiri takut untuk mengungkapkannya.
    Namun saat ia tengah menikmati raut wajah gadis cantik yang berada di depannya, seorang laki” tinggi tegapmenghampiri Riyanti. Indra mendongak, lelaki itu tersenyum dan meminta waktu Riyanti untuk ikut bersamanya. Indra tau siapa dia . indra mengenal lelaki yang kini berada disamping Riyanti. Ialah Gilang,teman satu ekstrakurikuler Riyanti selain pramuka. Ada rasa perih yang merambat ke hatinya melihat Riyanti begitu akrab dengan Gilang. Ia tau mereka hanya berteman. Tapi itulah yang ia rasaka sakit dan perih.
***
     Sebulan berlalu terlalu cepat basi indra untuk bisa merasakan sesuatu yang tumbuh di taman hatinya . Tumbuh dengan perlahan dan begitu indah. Sesuatu juga  telah tertulis sebuah nama disana . Nama yang begitu akrab di telinga dan hari-harinya . walau tersiksa , ia menikmati cinta terpendam ini . Menjadi pengagum rahasia gadis cantik bernama Riyanti .
     “Simpul yang baik itu . Kalau di lepas mudah . Apalagi kalau buat pionering . Simpul yang kuat, tapi mudah di lepas ,” ujar Indra suatu hari pada saat mengajari Riyanti membuat pioneering di lapangan belakang sekolah .
     “Oh,gitu ya? Aku kayaknya bantara paling payah deh. Secara masalah tali temali kayak gini aku harus privat sama kamu,” keluh Riyanti sembari membuat simpul tali mati di akhir ikatan pada kedua bambu tersebut.
     “Nggak apa-apa. Kamu mau belajar itu udah bagus,” sahut Indra.
     Riyanti tersenyum,meneduhkan hati Indra di siang yang panas itu. Ia melihat jemari lentik Riyanti yang begitu lihai membuat sebuah simpul. Pikirannya mengangankan jari-jari indah itu mengikat erat hatinya dengan simpul-simpul cinta yang indah. Simpul cinta yang hanya Riyanti sendiri yang bisa melepas jeratannya.
     “Aku nggak bisa kayak gini terus. Perasaan ini lama-lama menyiksaku. Ditambah teman-teman diambalan udah mulai curiga sama aku. Haruskah aku mengungkapkan perasaan ini padamu Riyanti???” gumam Indra selesai berlatih membuat pionering.
     Senja turun membawa langit berwarna jingga keunguan yang indah. Seindah cinta Indra,namun rumit. Serumit simpul yang tek pernah ia pelajari sekalipun. Bimbang,gundah dan sulit disembunyikan dari cara ia menatap gadis berlesung pipit itu.
     “Aku mencintaimu Riyanti….,” desahnya dibawah semilir angin yang menerpa wajahnya. Sejuk, namun tak sesejuk tatapan Riyanti kepadanya. Mungkinkah gadis itu juga memiliki rasa yang sama? Pertanyaan yang terlalu sulit untuk ia jawab.
***
     “Aku ingin bicara…,” ucap Indra seraya menarik tangan Riyanti sabtu sore disanggar saat mereka berdua yang ada disana.
     Riyanti melirik tangan kekear Indra yang meremas tangannya. Sontak Indra melepasnya dan ada getar hebat yang melanda seluruh syaraf-syarafnya. Pipinya yang bulat bersemu merah tak dapat ia sembunyikan dari lelaki tampan yang ada di hadapannya.
     “Maaf,” hanya itu yang keluar dari mulut Indra. Lidahnya kelu. Bahkan ia merasa kata-kata yang telah ia persiapkan sejak kemarin tercekat di kerongkongan.
     “Bicara apa?” Tanya Riyanti.
     “A…Ada simpul di hatiku yang sangat sulit dan rumit. Seseorang menjeratnya dengan dengan kuat hingga aku tersiksa. Dan hanya orang itu yang bisa melepaskan jeratannya.” Kening Riyanti berkerut dan siap menanti lanjutan kata-kata Indra.
     “S…s…seseorang itu adalah k..kamu,Ri..kamu mengikat sebuah simpul cinta dihati ini. Aku sangat tersiksa. Maukah kamu melepasnya dan menjadi bagian dalam hariku? Ucap Indra dengan keringat dingin membanjiri tubuhnya.
     “Bukankah aku sudah menjadi bagian dihari-harimu?” Riyanti balik bertanya. Indra tergagap.
     “M..Maksudku… aku sayang kamu,Ri..kamu …kamu mau jadi pacarku?” kata-kata yang begitu polos. Piker Indra. Namun itulah yang bisa ia ucapkan.
     “Maaf.I Love Scout. But I Don’t Like You Indra. Kita satu pangkalan dan sama-sama ada di ekskul ini. Aku nggak mau setelah apa yang kita lakukan,apa yang kita rasakan,kebersamaan kita,perjuangan kita,perjuangan kita untuk mewujudkan janji kita dipemantapan dulu berubah jadi rasa semacam ini. Itu konyol,Ndra! Maaf,aku nggak bisa. Aku akan melepas jeratan simpul yang membuatmu tersiksa. Tapi aku nggak bisa berbuat lebih dari itu.”
     Indra mencerna kata demi kata yang Riyanti ucapkan. Gadis itu benar. Ia terlalu cepat menyatakan perasaannya. Ada rasa perih dihatinya ,namun cinta ini akan tetap ia rawat. Hingga Riyanti mau menerimanya suatu saat nanti.

-------------------------THE END------------------------
      
    
BY : KHUMALA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar